Bebagai Pengetahuan
Isi blog ini merupakan pengetahuan, makalah, puisi, cerpen dan berbagai ilmu yang Ningrum tahu dan akan Ningrum sharing untuk teman-teman semua. Have enjoy it :)
Selasa, 29 September 2015
Perdagangan Internasional Indonesia dan Amerika
Hubungan Antarnegara dalam Perdagangan Internasional
(Indonesia dan Amerika)
1.
Latar belakang
a.
Adanya perbedaan
sumber daya alam
Ini menjadi alasan
utama mengapa dua negara melakukan ekspor maupun impor. Perbedaan sumber daya
alam berarti perbedaan jenis barang yang diproduksi. Sumber daya alam ini
sangat penting bagi pembangunan di suatu negara.
b.
Adanya perbedaan
harga barang
Ini bisa terjadi
kondisi harga barang di dalam negeri lebih mahal dibanding harga barang di luar
negeri sehingga para pedagang dalam negeri mengimpor barang dagangan dari luar
negeri untuk memperoleh keuntungan lebih banyak
c.
Adanya perbedaan
kualitas
Bila didalam negeri
tidak tersedia kualitas barang bagus, kita akan berlari ke luar negeri. Itulah
yng terjadi saat ini. Sebagaian besar penduduk Indonesia lebih mencintai produk
luar negeri daripada dalam negeri.
d.
Adanya keinginan
untuk memperluas pasar di luar negeri
Untuk ekspansi pasar.
Contoh restoran cepat saji yang berasal dari negeri paman sam membuka cabang di
Indonesia tidak lain untuk memperluas pasar mereka di Indonesia
Sumber :
2. Tujuan
a.
Untuk memperluas
pasar
Yakni dengan metode
transaksi antara penjual dan pembeli sehingga pasar pun dapat diperluas jika
memugkinkan permintaan terus meningkat
b.
Menamba devisa
negara
Menjadi sumber devisa
negara dari pajak ekspor dan impor
Merupakan aset yang
berharga dan sangat menguntungkan bagi negara
c.
Mendapatkan
manfaat dari spesilisasi produk
Sebuah negara dapat
memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi oleh negara itu sendiri
d.
Memenuhi
kebutuhan dalam negeri
Dengan adanya impor
yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri
e.
Peningkatan
produktivitas
Negara yang memiliki
kelebihan saat memproduksi suatu barang tentu akan berusaha meningkatkan
produktivitasnya.
f.
Meningkatkan
lapangan kerja
Memicu pengusaha
mencari tenaga kerja dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
jika dalam permintaan produk yang besar.
g.
Menunjukkan
kekayaan negara
h.
Memproleh
keuntungan lainnya
i.
Meningkatkan
konsumsi
j.
Menyehatkan
neraca pembayaran
k.
Mendorong
kemajuan iptek
l.
Mempererat tali
persahabatan antar negara
Sumber :
3.
Barang ekspor : Batik
Sejarah batik :
Pada abad
ke-19, para ahli dan pedagang Eropa mulai tertarik pada batik. Batik indonesia
mulau menjadi koleksi antara lain The British Museum yang didapatkan Sir Thomas
Stamford Raffles saat bertugas di Jawa antara 1811-1815.
Inggris
mencoba memproduksi imitasi batik cetak yang lebih murah namun mereka tidak
dapat menyamai perwanaan tradisional Indonesia dan akhirnya upaya itu pun
terhalang.
Untuk
meningkatkan daya saing produk batik Indonesia dan menembus pasar
Internasional, kementrian peindustrian RI bekerja sama dengan Japan External
Trade Organization (JETRO) untuk memperkenalkan produk batik.
Adapun
negara tujuan ekspor batik Indonesia antara lain Amerika Serikat, Belgia,
Perancis, Inggris, Jerman. Serta UNESCO juga mendeklarasikan batik Indonesia
sebagai warisan budaya dunia.
Nilai Ekspor Batik Nasional 2004-2009
Tahun
|
Nilai Ekspor Batik Nasional
|
2004
|
US
34, 41 juta
|
2005
|
US
12,46 juta
|
2007
|
US
14,27 juta
|
2008
|
US
20,89 juta
|
Triwulan
I 2009
|
US
10,86 juta
|
Sumber :
www. iriiyaasite.blogspot.com/2013/10/batik-Indonesia-di-pasar-Internasional.html
Impor :
Jagung
Sejarah jagung :
Tanaman jagung merupakan salah satu
jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari
Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang
Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke - 16 orang Portugal menyebarluaskannya ke
Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan orang Inggris
menamakannya corn.
Sumber
:
Syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/03/JAGUNG-PUSRI.pdf
4. Dampak positif Ekspor:
a.
Mempererat
persahabatan antar negara
b.
Menambah
kemakmuran negara
c.
Menambah
kesempatan kerja
d.
Meningkatkan
kualitas produksi
e.
Memaju dunia
perbankan dan lembaga keuangan lain
Ø Untuk membantu memperlancar dan mempermudah
transaksi dalam pembayaran dengan negara lain
f.
Kegiatan
produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kualitas dan kuantitas
g.
Memperluas pasar
Dampak positif Impor :
a.
Mendorong
kemajuan iptek
b.
Sumber pemasukan
negara
c.
Menciptakan
efisiensi
d.
Memungkinkan
konsumsi yang lebih luas bagi penduduk
e.
Mendorong dan
mempercepat pertumbuhan ekonomi
f.
Memaju dunia
perbankan dan lembaga keuangan lain
Ø Untuk membantu memperlancar dan mempermudah
transaksi dalam pembayaran dengan negara lain
g.
Mempererat
persahabatan antar negara
h.
Memenuhi
kebutuhan konsumtif penduduk
Dampak
negatif ekspor:
a.
Terjadinya
hutang luar negeri (ekspor>impor)
b.
Menimbulkan
kelangkaan barang di dalam negeri
c.
Menyebabkan
eksploitasi besar-besaran sumber daya alam
Dampak
negatif impor :
a.
Adanya
ketergantungan suatu negara terhadap negara lain
b.
Terjadinya
kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi
c.
Kelangsungan
hidup dalam negeri terancam
d.
Hancurnya
industri dalam negeri
a.
Meningkatnya
pengangguran
Sumber
:
leixasmart91.blogspot.com/2013/01/kegiatan-eksor-dan-impor.html
TUGAS EKONOMI
EKSPOR DAN IMPOR ANTARNEGARA
O
L
E
H
1.WULAN SARI
PUSPITA NINGRUM
2.AYU JULI DAYANTI
3.NURYAMSI UTAMI
4.DIAN RAHMAWATI
KELAS XII MIA 2
SMA NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN 2015/2016
Proses fermentasi pada tape
SEJARAH TAPE
Tapai atau adalah kudapan yang
dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan
berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesiadan
negara-negara tetangganya, substrat ini
biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk
fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme (kapang
dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus
oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida
utilisSaccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcussp. namun tidak tertutup
kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang
didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa
manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi
tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah.
Sejarah asal-usul tapai tidaklah diketahui secara
tepat. Ada pendapat mengatakan bahawa tapai berasal dari makanan kaum Jawa. Di
Jawa, tapai dikenali sebagai tapai singkong atau tape telo. Tapai bukan sahaja
popular di Indonesia dan di Malaysia, malah di beberapa negeri Asia yang lain.
Tapai dikenali sebagai basi binubran di Filipina, Chao di Kemboja dan chao-mak
di Thailand. Apapun tapai diiktiraf sebagai salah satu makanan unik kaum
Melayu. Tapai amat sesuai dijadikan makanan pencuci mulut.
TEORI TAPE
2.1 Reaksi
Fermentasi adalah perubahan
struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis
terutama enzim sebagai biokatalis. Menurut Desrosier (1988), fermentasi adalah
suatu oksidasi karbohidrat anaerob dan aerob sebagian dan merupakan suatu
kegiatan penguraian bahan-bahan karbohidrat. Fermentasi adalah proses
metabolisme atau katabolisme atau bioenergi yang menggunakan senyawa organik
sebagai aseptor elektron akhir (Timotius, 1982). (Said,1987), menyatakan bahwa
fermentasi adalah disimilasi anaerobik senyawa-senyawa organik yang disebabkan
oleh aktivitas mikroorganisme.
Fermentasi dapat didefinisikan sebagai proses metabolisme dimana akan terjadi
perubahan-perubahan kimia dalam substrat organik, kegiatan atau aktivitas
mikroba yang membusukkan bahan-bahan yang difermentasi. Perubahan kimia
tadi tergantung pada macam bahan, macam mikroba, pH, suhu, adanya aerasi atau
perlakuan lain yang berbeda dengan faktor-faktor diatas, misalnya
penambahan-penambahan bahan tertentu untuk menggiatkan fermentasi.
Salah satu pemanfaatan
bioteknologi dalam pembuatan tape siongkong adalah saat ditambahkannya ragi
sebagai bahan dalam pembuatan tape siongkong. Ragi adalah mikroorganisme
hidup yang dapat ditemukan dimana-mana. Ragi berasal dari keluarga Fungus
bersel satu (sugar fungus) dari genus Saccharomyces, species cereviciae,
dan memilki ukuran sebesar 6-8 mikron. Saccharomyces merupakan genom
eukariotik yang pertama kali disekuensi secara penuh. Dalam satu gram ragi
padat (compressed) terdapat kurang lebih 10 milyar sel hidup.
Ragi ini berbentuk bulat telur,
dan dilindungi oleh dinding membran yang semi berpori (semipermeable),
melakukan reproduksi dengan cara membelah diri (budding), dan dapat hidup di
lingkungan tanpa oksigen (anaerob). Untuk bertahan hidup, ragi membutuhkan
air, makanandan lingkungan yang sesuai. Ragi memiliki sifat dan
karakter yang sangat penting dalam industri pangan. Ragi akan
berkembang dengan baik dan cepat bila berada pada temperatur antara 25o –
30oC.
Dalam keadaan tidak terpakai,
ragi membutuhkan suasana hangat agar sel - sel nabatinya tetap hidup untuk
mengaktifkan kerjanya. Maka ragi-ragi ini memerlukan penyimpanan yang
teliti. Ragi padat dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan kehilangan
daya peragiannya. Ragi padat harus selalu disimpan ditempat dingin (lemari
es). Ragi kering yang terbentuk seperti butiran halus ini umumnya
terbungkus dalam kemasan timah yang mengandung nitrogen agar tetap awet.
Untuk penyimpanan tidak perlu
disimpan di tempat yang dingin (lemari es), tetapi bila keadaan memungkinkan,
menyimpan ragi ditempat dingin akan menambah kegunaan ragi. Suhu ideal
untuk menyimpan ragi kering agar awet dalam jangka waktu yang panjang adalah
7 0C, dan perlu diperhatikan sesering mungkin. Yang perlu diingat
pada saat membeli ragi, teliti tanggal kadaluwarsa pada kemasan dan pastikan
kemasan dalam keadaan utuh dan kering. Khusus ragi kering, perhatikan jika
kemasan sobek maka ragi sudah tidak hidup lagi dan tidak aktif dalam proses
fermentasi.
Selain
itu ragi merupakan sumber utama penyediaan enzim-enzim, yang memegang peranan
penting dalam dunia industri, termasuk dalam pembuaan tape siongkong.
Enzim yang berperan dalam memperbaiki sifat-sifat fungsional tape
siongkong adalah enzim amylase dan zymase.
Saccharomyces cereviciae yang
penting dalam pembuatan tape singkong memiliki sifat dapat
memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki
sifat osmotolesancesweet dough yeastrapid fermentation kineticse, thaw
tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam
pembuatan tape singkong sangat penting karena enzim dari ragi tersebutlah yang
nantinya berperan dalam proses fermentasi, serta memberi aroma (alkohol).
Kesterilan ragi dan bahan dasar pembuatan tape ketika akan digunakan amat
penting. Hal ini dimaksudkan agar tidak dicemari bakteri lain. Jika hal ini
terjadi maka proses fermentasi akan terhambat. Bakteri yang sering mengeluarkan
racun berbahaya bagi kesehatan manusia akan ada dalam tape singkong.
Agar dihasilkan tape singkong
yang manis, selain lama fermentasi, pemberian ragi secukupnya, serta penutupan
yang sempurna selama proses fermentasi berlangsung harus diperhatikan. Lamanya
proses fermentasi ini sebaiknya jangan lebih dari tiga hari. Jika lewat batas
maksimum dan pemberian ragi terlalu banyak, mengakibatkan tape singkong akan
lembek dan terasa masam. Rasa masam disebabkan pati yang diubah oleh
enzim amylase menjadi gula (sukrosa mengubahnya lagi menjadi glukosa.
Hasilnya berupa alkohol.
Jika proses fermentasi terlalu
lama alkohol akan menghasilkan asam asetat sehingga dapat menghasilkan tape
yang terasa masam. PH atau kadar asam asetat yang tinggi dalam tape dapat
mempengaruhi cita rasa tape, malah dapat menyebabkan gangguan
pencernaan. Poses fermentasi yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape
yang cukup banyak sedangkan rasa manis pada tape akan berkurang. Dalam
proses
fermentasi, glukosa oleh enzim glikolisin akan dipecah
dan menghasilkan karbondioksida, air, serta energi. Energi diperlukan oleh
enzim amylase, intervertase dalam hal proses fermentasi.
Menurut Winarno (1989), proses
fermentasi gula oleh ragi misalnya Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan
etanol (etil alkohol) dan karbondioksida melalui reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2.
Reaksi fermentasi ini dilakukan
oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan,namun reaksi fermentasi
berbeda-beda tergantung bahan dasar yang digunakan .
Persamaan
Reaksi Kimia pada Tape Ketan :
2(C6H10O5)n
+ nH2O → n C12H22O11
Amilum/pati
amilase maltosa
C12H22O11 +
H2O → 2 C6H12O6
Maltosa
maltase glukosa
C6H12O6 →
2 C2H5OH + CO2
Reaksi
dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan
Reaksi Kimia
C6H12O6 →
2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan
sebagai
Gula
(glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol)
+ Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur
biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan
bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar
organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.
2.2 Nilai Gizi
Tape Singkong
adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Tape Singkong mengandung energi sebesar 173 kilokalori, protein 0,5 gram,
karbohidrat 42,5 gram, lemak 0,1 gram, kalsium 30 miligram, fosfor 30 miligram,
dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Tape Singkong juga
terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,07 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100
gram Tape Singkong, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Tape Singkong :
Nama Bahan Makanan : Tape Singkong
Nama Lain / Alternatif : -
Bagian Tape Singkong yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tape Singkong = 173 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tape Singkong = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tape Singkong = 0,1 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tape Singkong = 42,5 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tape Singkong = 30 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tape Singkong = 30 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tape Singkong = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tape Singkong = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tape Singkong = 0,07 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tape Singkong = 0 mg
Khasiat / Manfaat Tape Singkong : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : T
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Tape Singkong yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Tape Singkong :
Nama Bahan Makanan : Tape Singkong
Nama Lain / Alternatif : -
Bagian Tape Singkong yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tape Singkong = 173 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tape Singkong = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tape Singkong = 0,1 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tape Singkong = 42,5 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tape Singkong = 30 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tape Singkong = 30 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tape Singkong = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tape Singkong = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tape Singkong = 0,07 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tape Singkong = 0 mg
Khasiat / Manfaat Tape Singkong : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : T
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Tape Singkong yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.
PROSES PEMBUATAN
A.
Alat dan Bahan
a.1 Alat
1.
Pisau
2.
Telenan
3.
Panci
4.
Kompor
5.
Baskom
a.2
Bahan
1.
Singkong
2.
Ragi
3.
Daun pisang
4.
Biskuit
5.
Telur
6.
Vanile
7.
Gula
B.
Cara Kerja
1.
Kupas kulit
singkong yang telah tersedia
2.
Potong singkong
dengan ukuran sesuai selera
3.
Cuci singkong
hingga bersih
4.
Siapkan panci
yang telah terisi air
5.
Hidupkan kompor
6.
Tunggu hingga
air didalam panci mendidih
7.
Masukkan
singkong yang telah terpotong
8.
Tunggu ±15 menit
9.
Angkat singkong
yang telah direbus
10. Sementara menunggu singkong dingin, siapkan ragi
dengan cara menghaluskannya
11. Siapkan wadah yang telah di lapisi daun pisang
terlebih dahulu untuk singkong
12. Masukkan singkong ke dalam wadah tersebut, taburkan
ragi dengan takaran yang sesuai
13. Balut singkong dengan daun pisang kembali
14. Tunggu selama 3 hari
15. Tape siap dihidangkan
*Tambahan*
Biskuit
Tape
1.
Campurkan tape
dengan gula sebanyak 6 sdm serta vanile secukupnya
2.
Dipanaskan
kembali
3.
Setelah
dipanaskan lalu didinginkan
4.
Setelah dingin,
tape dioleskan pada biskuit yang telah tersedia
5.
Setelah biskuit
dioles, letakkan biskuit tape ke dalam kulkas agar antara tape dan biskuitnya
melekat
6.
Setelah itu
digoreng
7.
Biskuit tape
siap disajikan
C.
Waktu dan Tempat Pengerjaan
a.
Waktu : Rabu, 12 Agustus 2015.
Pukul 13.00
b.
Lokasi : Rumah Intan Suri Nema
RANCANGAN
A.
Modal
NO
|
BAHAN
|
JUMLAH
|
HARGA
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Singkong
awal
Singkong
kedua
Ragi
Minyak
sayur
Biskuit
Telur
Gula
|
4
kg
3
kg
3
packs
4
butir
1
kg
|
Rp
12000
Rp
6000
Rp
2000
Rp
6000
Rp
15000
Rp
6000
Rp
12000
|
TOTAL
|
Rp
59.000,-
|
B.
Harga Jual
Biskuit tape @
Rp 1000,-
Sampel untuk
guru :
15 buah
Pendapatan yang diperoleh : Rp 60.000
LAMPIRAN TERKAIT
HASIL
Pembuatan tape berhasil kami lakukan melalui proses
fermantasi yang telah terjadi selama 3 hari. Untuk membuktikan tape kami layak
konsumsi telah kami siapkan 15 sampel gratis untuk guru-guru. Hasil
penilaiannya pun sangat memuaskan dan dari bukti penilaian serta komentar guru,
kami simpulkan bahwa pembuatan tape kami cukup berhasil. Sebagai pengganti
modal, telah kami sediakan 15 tape siap jual ke warga SMA N 2 Kota Jambi dengan
harga yang variatif murah berkisar Rp 1000,-.
MAKALAH
KIMIA TERAPAN
“PEMBUATAN TAPE”
DISUSUN
O
L
E
H
WULAN SARI
PUSPITA NINGRUM
GITA FITRIANI
ARI AKBAR
FEBIYANTO
NABIL NAUFAL
KELAS XII MIA 2
SMA NEGERI 2
KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN
2015/2016
Langganan:
Postingan (Atom)