Sabtu, 16 Mei 2015

Cerita Pendek ~Diary Hati



            “Andai bencana kelam waktu itu tidak hadir tentu kau masih ada disini, bersamaku dan bersama buah hati kita. Aku sungguh merindukanmu, merindukan indahnya bersamamu kala itu, hingga akhirnya sebelum ajal menjemput kematianmu di depan mataku” kata hati Risa di depan bingkai foto suaminya yang kini telah tiada dengan mencoba menahan untaian air mata yang secara perlahan telah sampai di penghujung dagunya.
****
Malam itu mungkin tidak akan penah disangka oleh Risa akan menjadi malam yang sangat kelam dalam hidupnya. Dimana ia harus mengikhlaskan kepergian orang yang sangat ia cintai. Ia harus rela menahan semua perasaan perih menyayat hati ketika bencana kelam itu terjadi tepat di depan bola mata indahnya.
Yaa, pada malam itu mereka tengah asik menikmati indahnya malam di taman tak jauh dari kawasan rumah mereka, dengan sorotan lampu jalan dan dengan di temani bintang-bintang, juga bulan yang menjadi saksi bisu peristiwa naas tersebut.
“Malam ini sungguh indah” Saif membuka awal pembicaraan, dengan mata yang memancar fokus pada langit.
“Sungguh indah. Liat bintang itu begitu cerah diantara bintang-bintang yang lain” jawab Risa dengan menatapi dan menunjuk bintang yang dimaksudnya.
“Aku ingin menjadi bintang itu Risa, bintang yang selalu cerah di hadapanmu, bintang yang selalu menghiasi hari-harimu, bintang yang selalu menjadi motivasi hidupmu dan bintang yang selalu siap menerima beban-bebanmu. Aku ingin hidup lebih lama lagi denganmu, karena aku mencintaimu tanpa sebuah alasan. Aku mencintaimu karna Allah” jawab Saif dan tiba-tiba ia menatap dalam mata Risa seakan mata mereka saling berbicara satu sama lain lalu Saif menggenggam erat tangan Risa.
“Saif dengarkan aku, tanpa kamu mengucapkan itupun, kamu udah jadi bintang untukku. Bintang yang membuat dunia gelapku menjadi terang dan indah akan sinarmu” rintihan suara Risa membuat air matanya tak terbendung hingga air matanya menetes menyelimuti wajah cantiknya.
“Lantas, jika ini merupakan malam terakhirku bersamamu, akankah kau akan mencari penggantiku ?” tanya Saif dengan tatapan mata penuh dengan kaca-kaca.
“Stop Saif, kamu bicara apa. Kita akan hidup lebih lama lagi.” Jawab Risa dengan nada suara yang cukup tinggi.
“Risa kamu dengerin aku, kita akan hidup selamanya. Namun kamu sadarkan bahwa pada akhirnya kita juga akan perpisah dan gak ada yang tau kapan itu terjadi. Aku mencintaimu” Jawab Saif sambil terus menggenggam erat tangan Risa.
Seketika dua insan itu terdiam cukup lama. Bayangan-bayangan kosong menghampiri mereka, hingga mereka sadar mereka harus kembali ke rumah untuk bercengkrama dengan buah hati mereka, Safa.  Ketika mereka akan melangkahkan kaki menuju rumah mereka terdengar seperti suara dentuman keras yang berasal dari kawasan rumah mereka.
Sontak, mata mereka terbelalak melihat api telah berkobar-kobar pada jarak yang cukup jauh dari posis mereka berdiri. Mereka berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan Safa yang pada saat itu sedang tidur dirumah bersama baby sitternya. Saif berlari mendahului Risa dan melarang Risa untuk ikut dengannya, ia berlari tanpa memperdulikan keadaan api yang terus berjalar ke semua sisi ruangan, dalam gelapnya malam dan hanya penyinaran cahaya api yang membantunya menyelamatkan Safa, hingga akhirnya ia keluar dari rumah tersebut dan membawa Safa ke pelukan Risa. Namun apa daya Tuhan berkehendak lain, Ia mengambil Saif dari sisi Risa. Seketika seakan dunia ikut merasakan kepedihan hati Risa, tiba-tiba hujan deras melanda dengan riuhnya pemadam kebakaran yang mencoba memadamkan api juga riuhnya ambulance yang siap untuk membawa Saif menuju unit gawat darurat.
Risa hanya terdiam kaku, mencoba tegar di balik bencana kelam yang menimpanya. Safa yang hanya bersandar di dalam pelukan sang ibu seakan tau dengan semua peristiwa ini, ia menangis sekencang kencangnya. Risa yang terus tegar dan mencoba mengikhlaskan apapun yang terjadi hari itu. Risa yakin dan percaya bahwa cinta mereka tetap abadi, meski Saif telah pergi dan tak untuk kembali lagi kepadanya.
           
             








MENULIS CERPEN
“DIARY HATI”

DISUSUN
O
L
E
H

WULAN SARI PUSPITA NINGRUM
KELAS XI MIA 2
SMA N 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 komentar:

  1. Look at the way my associate Wesley Virgin's report starts with this shocking and controversial VIDEO.

    Wesley was in the army-and soon after leaving-he unveiled hidden, "SELF MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to obtain everything they want.

    These are the exact same SECRETS lots of famous people (especially those who "come out of nothing") and the greatest business people used to become wealthy and successful.

    You probably know that you use less than 10% of your brain.

    Mostly, that's because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Perhaps this thought has even taken place INSIDE OF YOUR very own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain 7 years ago, while riding an unlicensed, beat-up garbage bucket of a vehicle without a license and $3 on his debit card.

    "I'm very fed up with living check to check! Why can't I turn myself successful?"

    You took part in those types of conversations, ain't it so?

    Your success story is going to happen. You need to start believing in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS

    BalasHapus